Studi: Perubahan Waktu Makan Bisa Pengaruhi Penurunan Berat Badan
A
A
A
JAKARTA - Sangat jelas bahwa makan sehat adalah kunci penurunan berat badan yang efektif. Pola makan yang penuh nutrisi penting dengan jenis olahraga yang tepat dapat mempercepat proses penurunan berat badan. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa waktu makan dapat memainkan peran utama dalam rencana penurunan berat badan.
Jonathan Johnston dari University of Surrey Inggris melakukan penelitian untuk mempelajari dampak perubahan waktu makan pada asupan makanan, komposisi tubuh, dan biomarker untuk diabetes dan penyakit jantung.
Penelitian ini dilakukan pada 16 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok. Orang-orang yang termasuk dalam kelompok pertama diminta untuk sarapan, 90 menit lebih lambat dari waktu normal dan makan malam, 90 menit sebelum waktu makan malam mereka.
Kelompok lain diminta untuk makan pada waktu reguler. Selain itu, tidak ada pembatasan diet lain yang dikenakan pada mereka dan semua orang mengikuti rencana diet tersebut. (Baca juga: 6 Diet Terbaik di Dunia yang Bisa Dicoba ).
Peneliti kemudian mengumpulkan sampel darah dari semua peserta pada interval reguler sepanjang penelitian. Hasilnya, ditemukan bahwa peserta dari kelompok pertama yang mengubah waktu makan mereka kehilangan lebih dari dua kali lipat kelebihan lemak tubuh dibandingkan dengan orang-orang yang termasuk dalam kategori kedua.
Para peneliti memperhatikan bahwa peserta yang termasuk dalam kelompok eksperimen makan lebih sedikit makanan selama menyantap hidangan yang ada. Peserta merasakan sendiri dan mengatakan bahwa mereka makan lebih sedikit karena nafsu makan berkurang, keinginan untuk ngemil di malam hari pun berkurang.
Johnston mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa mengubah waktu makan dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, perbedaannya sangat minim.
Jonathan Johnston dari University of Surrey Inggris melakukan penelitian untuk mempelajari dampak perubahan waktu makan pada asupan makanan, komposisi tubuh, dan biomarker untuk diabetes dan penyakit jantung.
Penelitian ini dilakukan pada 16 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok. Orang-orang yang termasuk dalam kelompok pertama diminta untuk sarapan, 90 menit lebih lambat dari waktu normal dan makan malam, 90 menit sebelum waktu makan malam mereka.
Kelompok lain diminta untuk makan pada waktu reguler. Selain itu, tidak ada pembatasan diet lain yang dikenakan pada mereka dan semua orang mengikuti rencana diet tersebut. (Baca juga: 6 Diet Terbaik di Dunia yang Bisa Dicoba ).
Peneliti kemudian mengumpulkan sampel darah dari semua peserta pada interval reguler sepanjang penelitian. Hasilnya, ditemukan bahwa peserta dari kelompok pertama yang mengubah waktu makan mereka kehilangan lebih dari dua kali lipat kelebihan lemak tubuh dibandingkan dengan orang-orang yang termasuk dalam kategori kedua.
Para peneliti memperhatikan bahwa peserta yang termasuk dalam kelompok eksperimen makan lebih sedikit makanan selama menyantap hidangan yang ada. Peserta merasakan sendiri dan mengatakan bahwa mereka makan lebih sedikit karena nafsu makan berkurang, keinginan untuk ngemil di malam hari pun berkurang.
Johnston mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa mengubah waktu makan dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, perbedaannya sangat minim.
(tdy)